081-5678-1414-8

Kontak Kami

Menulislah mulai sekarang!

13.6.18

Upah dan Keringnya Keringat

Tiba-tiba ingatan ini dibawa ke cerita seorang sahabat dua hari lalu. Dia menceritakan nasib beberapa pekerja yang upahnya harus diputihkan alias tidak diberikan. Parahnya, pemutihan upah ini bukan karena tidak adanya uang untuk membayar. Kondisi ini mutlak dipicu oleh lemahnya manajemen sang majikan.

Kisah tragis ini pun mengingatkan saya akan nasihat luhur agama ini. Kita dituntun agar memberikan upah sebelum keringat kering. Artinya, upah pekerja itu diberikan sesegera mungkin begitu kerjaan selesai. Bahkan menunda pemberiannya secara sengaja disebut sebagai bentuk kezaliman.

Ajaran luhur ini tentu saja harus kita jadikan sandaran. Dengan menjalankannya, para pegawai akan bekerja dengan lebih baik karena hak mereka terpenuhi juga dengan baik. Sebaliknya, jika diabaikan, bisa jadi kerja pegawai pun akan asal-asalan. Terlebih jika ini di perusahaan besar di mana pegawai mengetahui arus pusaran uang perusahaan.

Pegawai yang mengetahui keuangan perusahaan akan merasa terzalimi jika hak-haknya diabaikan. Mereka pun akan merasa kurang nyaman dalam bekerja. Hasilnya, produktivitas pun menjadi taruhannya.

Oleh karena itu, apa pun posisi kita, berikan yang terbaik. Jika kita seorang pegawai, bekerjalah dengan sebaik-baiknya. Ingatkan jika hak kita terabaikan. 

Jika kita adalah seorang atasan, layani bawahan dengan baik. Pemimpin yang baik adalah pelayan orang-orang yang dipimpinnya. Tunaikan hak mereka secara layak dan tepat waktu. Jangan mempersulit dalam pemberian hak mereka.

Dengan sinergi kedua pihak,  produktivitas kerja akan tercapai. Buktikan!

No comments:
Write comments

Punya tulisan yang ingin dimuat di web ini?. Hubungi kami di link ini:- http://bit.ly/SangPengajar
Mau langganan informasi?