081-5678-1414-8

Kontak Kami

Menulislah mulai sekarang!

24.5.18

Siapkan, Kerjakan, Lupakan!

Hari ini hari keempat penilaian akhir tahun (PAT). Seperti biasanya, mata pelajaran IPA diujikan di hari keempat. IPA dijadwalkan jam pertama, sedangkan jam kedua diujikan mata pelajaran Prakarya.

Saya sempat penasaran seperti apa soal IPA yang diujikan hari ini. Hingga akhirnya salah satu rekan guru IPA menyodorkan soal beserta kunci jawaban untuk dicek. "Hemm...seperti ini soalnya," begitu yang ada di benak saya.
Soal yang diujikan saya lihat masih standar. Artinya, tingkat kesulitan masih terdistribusi normal. Ada yang sulit, sedang, dan mudah. Namun, harus saya akui ada soal yang belum saya temukan sebelumnya. Soal ini unik. Biasanya jenis bunyi ditandai dari frekuensinya, tapi di soal ini yang diketahui periodenya. Siswa dituntut memahami hubungan antara periode dan frekuensi.

Hubungan antara kedua besaran ini berulang kali saya sampaikan saat pembelajaran. Sering saya sedikit bercanda ke para siswa, "Besok kalau ditanya hubungannya, jangan jawab hubungannya baik-baik saja ya!"

Soal-soal yang dirasa sulit berasal dari bab keempat dan kelima. Kedua bab itu adalah mengenai getaran, gelombang, bunyi, dan cahaya serta alat optik. Memang kedua bab ini lebih rumit dari yang lainnya. Para siswa pun masih membahas soal-soal yang dirasa sulit itu di grup kelas.

Sebenarnya tes atau ujian itu sederhana. "Persiapkan, kerjakan, lupakan!" begitu saya menanggapi obrolan mereka. Jawaban yang dinilai membingungkan, sehingga saya tergerak untuk menuliskannya.

Persiapkan, artinya sebelum ujian atau tes hendaknya siswa mempersiapkan dengan maksimal. Pahami konsep yang sudah dipelajari, maka soal seperti apa pun tak akan dirasa sulit. Permasalahan yang sering muncul adalah siswa tidak mempersiapkan dengan baik. Waktu belajar malah digunakan untuk chating atau pun bermain smartphone tanpa arti.

Kerjakan, artinya saat ujian atau tes hadapi dan kerjakan dengan sungguh-sungguh. Gunakan tiap detik yang diberikan untuk mengerjakan soal. Jangan sisakan waktu, terlebih jika soalnya dirasa sulit. Jangan sampai merasa semua sudah benar, tanpa mau meneliti lagi.

Lupakan, artinya jika sudah selesai mengerjakan soal beralihlah ke persiapan pekerjaan lainnya. Itu lebih bermakna daripada menangisi kegagalan yang sudah dilakukan.

"Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)" (Al Insyirah:7)

Jadi, persiapkan, kerjakan, dan lupakan! Songsong kesuksesan selanjutnya!

15.5.18

Sebait Pesan untuk Kalian

Lazimnya setiap pertemuan selalu diiringi dengan perpisahan. Begitu juga pertemuan guru dan siswa dalam pembelajaran. Perpisahan menjadi momen yang tidak dapat dihindari, baik itu berpisah karena sudah lulus, naik kelas, pindah sekolah, dan alasan lainnya.




Dua hari ini ternyata menjadi hari perpisahan bagi saya dengan tiga kelas VIII SMP yang saya ampu. Bukan karena mereka lulus, melainkan karena ini kali terakhir pembelajaran di kelas VIII. Pekan depan mereka bakal menghadapi penilaian akhir tahun (PAT), istilah baru untuk ulangan kenaikan kelas.

Bersama mereka selama satu tahun, tentu menyisakan banyak pengalaman berharga. Harus saya akui, mereka ini luar biasa. Berbagai tugas yang saya berikan dibabat habis, mulai dari tugas membuat model, membuat poster, membuat video kreatif, hingga menulis di blog.

Mereka juga mampu mewujudkan impian saya. Virus literasi yang saya sebarkan mereka sambut dengan baik. Gerakan satu siswa satu blog pun berhasil di tahun ini. Setiap siswa kini memiliki satu blog dengan subdomain sukanulis.net. Domain ini saya sewa untuk menyukseskan impian saya di bidang literasi ini.

Di akhir pertemuan ini, izinkan gurumu ini berpesan kepada kalian!

Pertama, tantangan kalian ke depan akan lebih berat dari kakak kelas kalian saat ini. Ujian nasional tiap tahun dirasa lebih berat. Maka, siapkan sejak sekarang. Tunjukkan kita telah belajar bersama dengan baik selama ini. Tunjukkan dengan prestasi gemilang tentunya.

Kedua, jaga semangat kebersamaan. Hilangkan sekat di antara kalian. Kalian adalah satu, masuk bersama, luluslah bersama! Jangan biarkan ada dendam, benci, iri, hasut di dalam hati kalian. Biarkan perbedaan menjadikan persahabatan kalian menjadi indah. Bersainglah secara sehat. Jangan saling menjatuhkan!

Ketiga, tentukan mimpi sejak saat ini. Mau jadi apa kalian nanti, mestinya sudah kalian tentukan saat ini. Lalu, buatlah jembatan yang menghubungkan kondisi saat ini dengan mimpi kalian nanti. Jembatan itulah wujud nyata usaha kalian.

Keempat, jadilah orang yang mewarnai negeri ini, bukan orang yang terwarnai berbagai pengaruh buruk. Jadilah generasi emas yang menorehkan prestasi gemilang, bukan generasi yang menjadi beban bangsa ini.

Terakhir, jaga iman dan pergaulan. Itulah yang menentukan kualitas kepribadian kalian. Pastikan juga kalian selalu menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.

Salam dari gurumu yang membanggakan kalian semua,

Agus Dwianto

5.5.18

Catatan Guru di Akhir Semester

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Semester ini sudah berada di ujungnya. Artinya, sebentar lagi penilaian akhir tahun bakal digelar.

Obrolan dengan beberapa rekan guru siang tadi mengerucutkan satu kondisi yang sama-sama kami rasakan. Waktu pembelajaran bagi siswa tinggal beberapa pekan saja. Akhir bulan ini akan dilangsungkan penilaian akhir tahun. Kondisi ini menjadikan kami merasa berat ketika harus menyelesaikan "beban mengajar" di kelas.

Di saat seperti ini, tidak ada solusi yang dapat diambil kecuali mengajar dengan lebih cepat dari biasanya. Siswa biasanya akan kuwalahan dengan cara ini. Sebenarnya kondisi ini sebenarnya tidak perlu terjadi. Mengapa demikian?

Guru di awal tahun pelajaran telah menyusun perencanaan pembelajaran. Jumlah pekan efektif sudah diperhitungkan. Setiap guru sudah memetakan pembelajaran lengkap dengan alokasi waktunya. Seharusnya semua materi dapat diajarkan tepat waktu.

Namun, tidak semua siswa dapat mengikuti perencanaan guru. Sering kali guru disebut terlalu cepat mengajarnya jika "mengejar target" materi. Belum lagi berbagai agenda sekolah yang sering menyita waktu pembelajaran.

Kunci dari semua ini adalah kedisiplinan guru dan stakeholder sekolah terhadap kalender akademis dan rencana pembelajaran. Jika keduanya dipegang teguh, maka tak ada lagi guru yang merasa kehabisan waktu mengajar.
Cobalah!
Punya tulisan yang ingin dimuat di web ini?. Hubungi kami di link ini:- http://bit.ly/SangPengajar
Mau langganan informasi?